Rabu, 31 Oktober 2012

PEMASARAN JAMUR MERANG

Peluang Pasar Domestik

Penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 200 juta, merupakan pasar yang sangat besar untuk pemasaran jamur konsumsi. Terlebih lagi, jika budaya mengonsumsi jamur bisa dikembangkan seperti di negara-negara maju yang masyarakatnya sudah sangat menggemari masakan dari jamur.
Menurut data yang dibuat BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 tercatat sebesar 30,8 kg/kapita/tahun. Badan kesehatan dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran untuk memenuhi standar kesehatan adalah sebesar 65 kg/kapita/tahun. Dari kedua data tersebut terlihat bahwa konsumsi sayur masyarakat Indonesia belum separuhnya dari rekomendasi FAO. Kondisi inilah yang menjadikan peluang usaha jamur konsumsi di dalam negeri masih sangat terbuka lebar.
Namun, mengingat harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain, pasaran jamur konsumsi di Indonesia masih terfokus di kota-kota besar dengan konsumen tertentu. Permintaaan jamur konsumsi biasanya datang dari rumah makan, hotel-hotel berbintang, rumah makan vegetarian, dan restoran kelas atas yang menyediakan menu olahan jamur.
Gambar jamur panen periode ke 11 tanggal 13 Januari 2011
Beratnya 200 gram (2 ons)
Sementara itu, di Bandung, seorang pengusaha katering skala menengah membutuhkan sedikitnya 200 kg jamur/minggu. Jika di Bandung terdapat minimum 10 katering skala menengah seperti ini, kebutuhan jamur mencapai 2.000 kg /minggu.
Kebutuhan tersebut baru untuk memenuhi permintaan jamur segar. Padahal jamur konsumsi tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar, tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan siap saji seperti keripik atau abon. Produk-produk tersebut selain meningkatkan nilai tambah juga merupakan perluasan pemasaran untuk menjaring lebih banyak konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar